penelitian ekosistem

 

Penelitian Ekosistem Kebun Jeruk

Dibuat Untuk memenuhi Tugas IPA Biologi

Dosen Pengampu : NUR NGAZIZAH,S.SI.M.

 Disusun oleh :

1. Elis Yohanah                                  212180060

                        2. Chisa Amanda Putri                        212180064

                        3. Anisatul Fatonah                             212180076


                                                                        BAB 1 

                                                                PENDAHULUAN

 

1.1    Latar Belakang

Ekosistem adalah kelompok organisme hidup yang hidup dan berinteraksi satu sama lain dalam lingkungan tertentu. Istilah `eko' mengacu pada bagian dunia dan `sistem' mengacu pada unit koordinasi. Komponen pembentuk ekosistem terbagi menjadi dua jenis yaitu abiotik dan biotik. Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang merupakan media atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup, contohnya air, udara, tanah, garam mineral,cahaya matahari, kelembaban, derajat keasaman, topografi. Sedangkan komponen biotik merupakan komponen hidup yang menyusun suatu ekosistem, contohnya autotrof ( produsen dalam ekosistem) dan heterotrof ( konsumen, dekomposer, dan detritivor). Suatu Ekosistem yang seimbang adalah adanya produsen, konsumen, dekomposersampai detritivornya masih lengkap. Jika salah satu dari rantai makanan ada yang punah, maka itu dapat mengganggu keseimbangan Ekosistem.

Jeruk merupakan salah satu komoditi buah -buahan yang mempunyai peranan penting di pasaran dunia maupun dalam negeri, baik dalam bentuk segar maupun olahannya. Karena mempunyai nilai ekonomis tinggi, maka pemerintah tidak hanya mengarahkan pengelolaan jeruk bagi petani kecil, tetapi juga mengorientasikan kepada pola pengembangan industri jeruk yang komprehensif . Tanaman jeruk adalah tanaman tahunan dan sudah sekitar 70-80% dikembangkan di Indonesia dan setiap tahunnya mengalami perkembangan dialam pembudidayaannya baik mencakup luasan lahan, jumlah produksi bahkan permintaan pasar (Kementan, 2011). Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) tahun 2009 -2013, prospek perkembangan jeruk Indonesia di kancah ASEAN cukup baik mengingat Indonesia merupakan negara dengan luas panen dan produksi terbesar untuk jeruk di ASEAN

Jeruk nipis merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku jeruk-jerukan, tersebar di Asia Dan Amerika Tengah dikenal juga sebagai jeruk pecel. Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi 3—6 meter, bercabang banyak dan berduri, daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil. Perbungaan muncul dari ketiak daun dan bunga kecil, putih berbau harum. Buah bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis mengandung banyak minyak atsiri. Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C dan asam sitrat. Biji banyak, kecil, bersifat poliembrioni. Di Indonesia dapat hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Tumbuh baik di tanah alkali, di tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung. Perbanyakan dengan biji, okulasi atau cangkok. Buah digunakan untuk membuat minuman, obat batuk dan penyedap masakan dan juga sering dipakai untuk menghilangkan karatan dan mencuci rambut. 

Budidaya tanaman jeruk perlu memerhatikan proses-proses didalamnya seperti pengolahan tanah, pemilihan bibit, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, dan lain sebagainya. Pengelolaan proses budidaya perlu dilakukannya suatu sistem secara berkelanjutan agar hasil yang diperoleh dapat optimal. Bibit tanaman jeruk dapat diperoleh dengan cara okulasi batang bawah yang sedangt umbuh tunas baru. Peningkatan produksi tanaman jeruk berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan unsur hara pada tanaman. Pemupukan yang terbaik yaitu pada kombinasi pemberian pupuk organik dan an-organik.

 1.2   PEMBAHASAN 

Ekosistem kebun adalah salah satu ekosistem yang mempelajari dalam ekosistem buatan di dalam terjadi interaksi antara faktor biotik dan abiotik : 

1) komponen biotik

a)      Podusen

Produsen yaitu organisme yang dapat menyusun senyawa organik (mengandung bahan kehidupan) dari bahan anorganik (tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi makanannya sendiri. Di dalam membentuk makanannya sendiri, organisme ini dibantu oleh cahaya matahari dan sering disebut organisme autotrof.

b)      Konsumen

Konsumen meliputi organisme yang tidak mampu membuat zat makanan sendiri, dan untuk memenuhi kebutuhan makanannya bergantung pada organisme lain. Organisme ini disebut juga organisme heterotrof. Komponen yang tergolong heterotrof adalah: manusia, hewan, jamur, dan mikrob. Organisme konsumen dibedakan berdasarkan atas jenis makanannya menjadi golongan herbivor (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan segala). Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibagi menjadi:

·         Konsumen primer, yaitu pemakan langsung produsen

Contohnya adalah semua bangsa herbivora serta omnivora seperti: sapi, kambing, ulat, tikus, dll.

·         Konsumen sekunder, yaitu pemakan konsumen primer

Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti: ayam, katak, ular, trenggiling, harimau, cheetah, dll.

·         Konsumen tersier, yaitu pemakan konsumen sekunder.

Contohnya ialah sebagian karnivora dan omnivora seperti: hiu, gurita, elang.

c)      Dekomposer

 Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen. Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri pembusuk dan jamur.

2) Komponen Abiotik

a.       Udara

Udara merupakan salah satu komponen yang penting bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Oksigen sendiri sangat diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas atau karbondioksida yang diperlukan tumbuhan untuk berfotosintesis, itu semua berasal dari udara.

b.      Air

Air atau disebut dihidrogen monoksida merupakan komponen vital yang paling dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Fungsi air adalah sebagai pelindung dan penghantar energi dalam tubuh makhluk hidup.

c.       Cahaya matahari

Sinar matahari adalah salah satu komponen yang berperan penting untuk membantu proses fotosintesis pada tumbuhan. Selain itu, hampir semua makhluk hidup memerlukan cahaya ini karena mengandung vitamin yang dibutuhkan tubuh.

d.      Iklim

Iklim terbentuk akibat interaksi dari berbagai komponen abiotik, seperti suhu, air, udara, kelembaban, curah hujan, cahaya matahari dan lain-lain. Iklim berpengaruh pada sebaran organisme di muka bumi, serta memiliki keterkaitan erat dengan kelangsungan hidup tumbuhan dan kesuburan tanah.

e.       Tanah

Tanah berperan sebagai tempat hidup berbagai organisme, tempat berdiri dan tempat penguraian zat organik sisa makhluk hidup yang telah mati menjadi zat organik.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.      Mengetahui ekosistem secara umum

2.      Mengetahui tentang ekosistem kebun jeruk dan komponen penyusunnya

3.      Hubungan apa yang terjadi antar sesama komponennya

 

1.4 Hasil Penelitian

 

A.    Alat dan Bahan

1.      Buku

2.      bolpoint

3.      handphone

4.      Lingkungan kebun jeruk di daerah

 

B.     Dasar Teori

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Di dalam suatu ekosistem terdapat rantai makanan yang saling berhubungan yang terdiri dari produsen, konsumen tingkat I,II dan III serta sebagai dekomposer. Ketiga komponen dalam rantai makanan ini sangat menentukan keseimbangan lingkungan.

 

C.    Cara Kerja

1.      Amatilah lingkungan kebun jeruk yang berada di seberang jalan  makam Pahlawan Projo Handokoloyo ( dusun 11, Lugosobo, Gebang, Kab Purworejo )

2.      Kemudian amati komponen-komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.

3.      Catat semua pada lembar kerja.

4.      Setelah mengamati komponen abiotik, perhatikan pula komponen biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.

5.      Catatlah jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.

6.      Catatlah semua jenis hewan sebagai konsumen yang anda temui di ekosistem tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang) maupun hewan kecil.

7.      Semua data dicatat pada tabel yang ada di lembar kerja

 

Tabel Pengamatan Ekosistem Kebun Jeruk Nipis

 

No

Keadaan Komponen Ekosistem Kebun Jeruk Nipis

Abiotik

Biotik

1.

Tanah

Semut

2.

Air

Lebah

3.

Cahaya

Belalang

4.

Udara

Kupu-kupu

5.

Iklim

Rumput liar

6.

Batu

Katak

7.

 

Ayam

8.

 

Burung

9.

 

Ular

10.

 

Burung Elang

11.

 

Cacing

 

·         Komponen ekosistem abiotik di kebun jeruk

1.      Tanah

Pohon jeruk lebih menyukai tanah bertekstur ringan hingga sedang, dengan drainase yang baik dan bebas dari genangan air. Buah jeruk tidak tumbuh dengan baik di tanah di mana sebelumnya ada ladang jeruk. Ini disebabkan oleh akumulasi tanah, dari waktu ke waktu, dari beberapa zat beracun dan/atau adanya beberapa patogen tertentu (seringkali Thielaviopsis basicola dan Tylenchulus semipenetrans. Produksi yang memuaskan dicapai dalam tanah dengan pH 5,5 (keasaman sedang) hingga pH 6,5, tetapi pohon dapat mentolerir pH 4,5 hingga 8.

2.      Air

Rata-rata pohon jeruk nipis sangat merespon terhadap pasokan air. Bahwa kita harus menyirami tanah kering, agar tetap lambab setiap saat.

3.      Cahaya

untuk mendapatkan mutu tanaman dan hasil yang baik, lingkungan kebun harus mendapatkan sinar matahari penuh yang berarti harus terbuka/tidak ternaungi. Tanaman jeruk yang kekurangan cahaya, percabangannya lemah, malas berbunga/berbuah, rasa buah hambar, ukuran buah kecil dan warna kulitnya pucat.

4.      Udara

Tanaman jeruk akan tumbuh baik pada kelembapan udara 50%-85% dengan minimal 3 bulan kering.

5.      Iklim

Iklim adalah parameter terpenting untuk memilih lokasi ladang jeruk. Iklim sebagian besar menentukan keberhasilan pertanian jeruk dan kualitas buah jeruk.

·         Komponen ekosistem biotik di kebun jeruk

1.      Semut

Berfungsi sebagai Predator justru menguntungkan untuk tanaman jeruk, karena semut dapat memakan telur dan larva cikal bakal hama yang bisa merusak.

2.      Lebah 

       Berfungsi membantu penyerbukan pada tanaman jeruk

3.      Belalang 

Belalang bersifat merugikan bagi tanaman pohon jeruk karena belalang dapat memakan daun jeruk

4.      Kupu-kupu

Fungsi kupu-kupu membantu proses penyerbukan atau biasa disebut serangga penyerbuk tanaman.

5.      Rumput liar

Rumput liar biasanya bersifat merugikan karena menganggu pertumbuhan tanaman jeruk.

 

o   RANTAI MAKANAN EKOSISTEM KEBUN JERUK

Kebun merupakan ekosistem buatan yang dibuat manusia yang tak lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebanyakan berupa tanaman budidaya yang mendominasi area kebun tersebut namun bukan berarti tidak ada hewan atau satwa di dalamnya. Setiap ekosistem terdapat interaksi yan saling ketergantungan diantaranya proses makan memakan diantara komponen ekosistem kebun  tersebut.

Berikut tingkatan rantai makanan dan pengelompokan :

1.      Produsen

Produsen pada rantai makanan ekosistem kebun yaitu tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bisa melakukan fotosintesis untuk membuat makanan sendiri. Makanan mampu dihasilkan dengan bantuan energi sinar matahari. Organisme yang termasuk kedalam golongan produsen adalah : rumput

2.        Konsumen 1

Tingkat tropik kedua yaitu pemakan produsen tingkat pertama. Konsumen tingkat pertama merupakan herbivora atau pemakan tumbuhan. Contohnya : belalang

Konsumen 2

Orgnisme tingkat tropik ketiga yaitu pemakan konsumen tingkat ke dua. Biasanya tergolong karnivora atau pemakan daging.

 Contohnya : ayam, burung, katak

Konsumen 3

Orgnisme tingkat tropik ketiga yaitu pemakan konsumen tingkat ke tiga. Pada ekosistem kebun yang merupakan tipe konsumen tingkat III adalah ular dan burung elang.

3.      Pengurai

Pengurai merupakan konsumen akhir yang mampu menguraikan senyawa organik yang sudah tidak hidup. Pada ekosistem kebun yang merupakan tipe pengurai yaitu  bakteri, jamur dan berbagai jenis cacing. Ketiganya termasuk kedalam mikroba yang dapat bekerja pada makhluk hidup yang mati, sehingga energi mampu di kembalikan ke lingkungan berupa nutrisi yang mampu menyuburkan tanah dan karbondioksida pada udara.

o   Interaksi Antara Komponen Biotik dan Abiotik

Dengan adanya komponen biotik dan abiotik di dalam ekosistem kebun jeruk nipis, maka kemungkinan akan menyebabkan adanya interaksi.

Ø  Simbiosis Mutualisme

 merupakan hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang berbeda yang saling menguntungkan. Pada simbiosis mutualisme ini, kedua pihak yang terlibat simbiosis akan mendapat keuntungan masing-masing.

Contohnya : Bunga dan kupu-kupu, kupu-kupu akan hinggap dan menghisap nektar dari bunga tanaman jeruk. Kupu-kupu mendapat keuntungan berupa makanan, sementara bunga tanaman jeruk akan dibantu proses penyerbukannya.

Ø  Simbiosis Parasitisme

Merupakan hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup, di mana satu pihak dirugikan dan satu pihak diuntungkan.

Contohnya : belalang dan daun jeruk, belalang akan memakan daun jeruk sehingga belalang mendapat keuntungan berupa mendapatkan makanan dan daun jeruk mengalami kerugian terhadap perkembangan pada daun.

Ø  Simbiosis Komensalisme

Merupakan hubungan yang melibatkan dua spesies yang saling berhubungan. Salah satu spesies akan diuntungkan, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.

Contohnya : anggrek dan pohon jeruk, anggrek dapat hidup dengan menempel pada batng pohon jeruk dan pohon jeruk yang ditempelinya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan karena anggrek dapat membuat makanan sendiri sehingga tidak menghisap makanan dari pohon jeruk.

1.5 Kesimpulan

            Ekositem kebun merupakan salah satu sistem yang dipelajari dalam ekosistem buatan. Di dalamya terjadi interaksi anatara faktor biotik dan abiotik.

Komentar